Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak kubu yang bersaing di Pemilu 2019 untuk menghentikan kegaduhan menjelang Ramdhan.
Menurut Bambang, bulan Suci ini sebaiknya dijadikan momentum pemulihan hubungan baik antarkomunitas yang selama ini berseberangan lantaran beda pilihan politik.
“Pemulihan hubungan baik itu hendaknya diawali dengan kesadaran bersama untuk berhenti menyemburkan ujaran kebencian, berhenti saling tuduh, berhenti saling ancam dan tidak lagi membuat pernyataan provokatif,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Dia menilai selama Ramadhan, semua kekuatan politik harus peduli dan menghormati masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
Karena itu, dia mengatakan, ruang publik hendaknya bersih dari segala sesuatu yang berpotensi menganggu atau merusak kesakralan bulan suci Ramadhan.
“Dua pekan lebih setelah pemungutan suara Pemilu 2019, sebagian masyarakat merasa tidak nyaman, karena ruang publik masih terasa sangat bising,” ujarnya.
Kebisingan itu menurut dia, dilontarkan kedua kubu yang paling berkepentingan dengan hasil penghitungan suara pemilihan presiden. Misalnya isu tentang kecurangan terus dihembuskan kedua kubu.
Politisi Partai Golkar itu berpendapat, kebisingan itu memancing perhatian sebagian publik “Namun tidak sedikit juga yang terpancing emosinya. Perilaku emosional yang dipertontonkan, kendati hanya dengan pernyataan yang provokatif, tidak pelak membuat beberapa kalangan cemas atau khawatir,” ujarnya.
Bambang mengatakan, di kalangan akar rumput sempat tergoda menyoal isu “people power” yang diwacanakan kalangan tertentu.
Perbincangan tentang isu tersebut bermunculan karena “perang” pernyataan atau saling tuduh tentang kecurangan Pemilu 2019 tidak pernah reda.
Menurut dia, para tokoh masyarakat sudah menggemakan imbauan agar saling tuduh itu tidak diteruskan namun imbauan itu seperti dianggap angin lalu.
“Karena itu, bulan suci Ramadhan patut untuk dijadikan momentum bagi semua kekuatan politik untuk menahan diri dan membantu masyarakat di berbagai daerah mewujudkan pemulihan hubungan baik antarkomunitas,” katanya.
Kompas