Breaking News :

Daniel Mutaqien Syafiuddin

DANIEL MUTTAQIEN SYAFIUDDIN

Informasi pribadi
Tempat Lahir Indramayu
Tanggal Lahir 30/09/1981
Informasi Jabatan
Partai Golkar
Dapil Jawa Barat VIII
Komisi V – Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal, Meteorologi, Klimatologi & Geofisika

Latar Belakang

Daniel Muttaqien Syafruddin berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 setelah memperoleh suara sebanyak 91.958 suara untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII.

Daniel adalah anak tokoh pemimpin Indramayu dan sesepuh Golkar Indramayu Irianto MS Syafiuddin dan Anna Sophanah (Bupati Indramayu pengganti Irianto MS Syafiuddin)

Daniel aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan menjabat menjadi Komisaris Utama di PT Cimanuk Cemerlang dan PT Fajar Primaswara.

Pendidikan

SMA Muhammadiyah 2, Yogyakarta (1999)

Perjalanan Politik

Selain belajar berorganisasi dari ayahnya yaitu tokoh Golkar Jawa Barat dan Ketua DPD Golkar di Jawa Barat Irianto Syafrudin, Daniel adalah Ketua dari Pemuda Pancasila Jawa Barat. Kiprah politik Daniel adalah bertugas menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2009-2014, tapi tidak ada catatan kerja signifikan ketika Daniel di DPRD.

Sikap Politik

RUU KPK 2015

Pada 6 Oktober 2015, Daniel Mutaqien mengusulkan penggunaan hak inisiatif DPR RI atas perubahan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dimasukkan dalam Prolegnas 2015.

RUU Pengampunan Nasional

Pada 6 Oktober 2015, Daniel Mutaqien mengusulkan penggunaan hak inisiatif DPR RI atas Rancangan Undang-Undang Pengampunan Nasional dimasukkan dalam Prolegnas 2015.

Tanggapan

Evaluasi Mudik 2015

20 Agustus 2015 – Meski menurun dibanding tahun sebelumnya, tetapi menurut Daniel tingkat kecelakaan lalu-lintas tahun ini masih cenderung tinggi. Menurut Daniel, hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal : kurangnya sosialisasi dari Kementerian Perhubungan terutama mengenai angkutan gratis; serta ketidaktahuan perihal angkutan gratis menyebabkan masyarakat lebih memilih kendaraan bermotor. Padahal angkutan gratis lebih efektif mampu menurunkan tingkat kepadatan pemudik di jalur darat. Selain itu, Daniel juga fokus pada Tol Cipali dan Pantura agar diberikan garis kejut di sepanjang tol serta diberi tindakan yang tegas terhadap angkutan yang tidak layak jalan di kawasan Pantura. Banyaknya kecelakaan lalu-lintas di Tol Cipali disebabkan belum adanya garis kejut, sedangkan di Pantura disebabkan oleh angkutan tidak layak jalan yang masih beroperasi dan tidak diberhentikan.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

Dadang S Muchtar

Read Next

Bebaskan Sandera Abu Sayyaf, Pemerintah Diminta Jalin Kerja Sama Militer dengan Filipina