Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Saat ini Indonesia tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang didominasi varian Omicron dimana penularannya sangat cepat. Dalam seminggu terakhir ada kenaikan positivity rate yang sangat tajam yang per tanggal 19 Februari mencapai 50,32 persen berdasarkan test swab PCR dan TCM.
“Dengan positivity rate yang 10 kali lebih tinggi dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), kami mendorong Pemerintah Provinsi Maluku dan seluruh pihak yang hadir hari ini untuk bahu-membahu memastikan seluruh perangkat sistem kesehatan di Provinsi Maluku telah siap,” imbau Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (21/2/2022).
Disampaikan Dewi, tujuan kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Maluku untuk mendapatkan penjelasan terkait kesiapan sistem kesehatan di Maluku, termasuk SDM kesehatan, obat dan alkes serta tempat tidur dan oksigen.“Secara umum cukup baik dalam menghadapi pandemi gelombang ketiga,” nilai politisi Partai Golkar itu.
Menurut Dewi ada tiga hal penting selain kesiapan sistem kesehatan yang harus diperhatikan dalam menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Pertama, ia mendorong Satgas Covid-19 Maluku dan Dinas Kesehatan untuk terus memantau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19. “Ini yang harus menjadi salah satu indikator utama dalam pengendalian varian Omicron. BOR rumah sakit secara nasional saat ini yang di angka sekitar 37 persen. Kami nilai masih aman dan kita berharap BOR akan dapat menurun beberapa minggu ke depan,” katanya.
“Kedua, kami tidak henti-hentinya mendorong adanya percepatan pelaksanaan vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun vaksinasi booster. Kami memahami tantangan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Maluku dengan kondisi geografis berpulau-pulau yang tentunya tidak mudah, sehingga kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya upaya Pemerintah Provinsi Maluku bersama TNI-Polri yang terus berusaha meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19,” jelas Dewi.
“Kami mendukung upaya-upaya percepatan yang dilakukan seperti vaksinasi terapung dan vaksinasi door to door dan meminta Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan perhatian adanya kebutuhan khusus untuk mendukung pelaksanaan upaya-upaya ini. Ketiga, tentunya kami mendorong agar sosialisasi pentingnya protokol kesehatan kepada masyarakat terus diintensifkan, khususnya untuk melindungi kelompok paling rentan seperti lansia,” tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV tersebut.
Sementara itu Wakil Gubernur Maluku Barnabas N Orno dalam paparannya mengatakan wilayah Provinsi Maluku yang terbagi menjadi 11 kabupaten/kota saat ini berada pada zona kuning (risiko rendah) dan sebagian berada pada zona orange (risiko sedang).“Terhitung sejak tanggal 14 Januari hingga 20 Febuari terdapat 3540 kasus aktif baru dan terdapat 1204 pasien sembuh,” katanya.
Upaya yang dilakukan menghadapi lonjakan ketiga, yaitu koordinasi secara intensif dengan Satgas Covid-19 di kabupaten/kota, melakukan pengetatan pada pintu masuk, melakukan tracing dan testing, memberikan pelayanna prima pada pasien Covid-19, membuka fasilitas isolasi terpusat, membuka layanan telemedicine dan mengupayahkan percepatan vaksinasi.