Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim, berbagai indikator perekonomian Indonesia sudah mulai pulih menuju ke arah perbaikan. Hal ini tercermin dari indikator PMI Manufaktur April 2021 mencapai 54,6 yang menunjukkan terjadinya ekspansi selama 6 bulan berturut-turut.
“Perekonomian Indonesia juga berada pada trajektori pemulihan. Setelah mengalami kontraksi -5,32 persen di Triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi terus berada pada tren perbaikan,” ujarnya dalam Sidang Paripurna DPR RI Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020-2021, Kamis (20/5).
Dia menambahkan, perkembangan positif tersebut menunjukkan adanya sinyal kuat perbaikan pada kondisi bisnis, seiring dengan naiknya permintaan baru, termasuk dari luar negeri.
Di sisi lain ekonomi di triwulan I-2021 terus membaik, walaupun masih mengalami kontraksi -0,74 persen akibat kenaikan kasus Covid-19 di awal 2021 yang menyebabkan dilakukan kembali pengetatan mobilitas, yang berdampak pada tertahannya kegiatan ekonomi terutama konsumsi. Meskipun demikian, seluruh komponen aktivitas perekonomian terus melanjutkan tren pemulihan.
“Bahkan rilis BPS 5 Mei 2021 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran telah menurun menjadi 6,26 persen per Februari 2021 dari sebelumnya 7,07 persen per Agustus 2020,” jelasnya.
Penyebaran Covid-19 Membayangi Pemulihan Ekonomi
Bendahara Negara itu menyadari berbagai perkembangan indikator memang telah menggambarkan momentum pemulihan ekonomi yang menguat, namun ancaman Covid-19 masih membayangi. Pemulihan perekonomian global juga dibayangi risiko kecepatan pemulihan yang tidak sama antarnegara.
Negara-negara dengan akses dan kemampuan vaksinasi yang mumpuni serta memiliki sumber daya besar untuk memberikan stimulus diperkirakan dapat pulih lebih cepat. Sedangkan Covid-19 tidak akan bisa diatasi bila semua negara belum mendapat akses vaksin.
“Oleh karena itu, sangat penting untuk terus membangun solidaritas global agar pemulihan dapat lebih seimbang. Salah satunya adalah dengan memastikan adanya akses vaksin yang merata bagi seluruh negara di dunia,” jelasnya.
Merdeka