Breaking News :

DPR RI Fokus 12 Poin dalam Masa Persidangan IV 2022-2023

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus menyampaikan DPR RI akan fokus pada 12 (dua belas) poin yang akan dilakukan pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023. Lodewijk menjelaskan, dua belas hal ini berdasarkan kejadian yang berkembang di masyarakat. Yaitu mulai dari masalah keracunan makanan hingga kasus kekayaan oknum pejabat ASN di kementerian keuangan yang tidak sesuai dengan profilnya.

“Dari 12 poin ini bisa sampaikan, pertama, kejadian luar biasa masalah makanan. Keracunan makanan itu juga akan menjadi perhatian kita. Kedua, maraknya kasus perundungan dan kekerasan terhadap anak, belakangan ini kita merasakan hal-hal yang tidak sepantasnya terjadi,” jelasnya kepada media dalam konferensi pers usai Rapat Paripurna DPR RI ke-18 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023, di Nusantara II, DPR RI, Senayan, Selasa (14/3/2023).

Ketiga, permasalahan finalisasi penataan tenaga kerja non aparatur sipil (pegawai honorer). Kelima, pengawasan keamanan pangan yang belum terpadu. “Ini bukan masalah saja tidak terpadunya, tetapi kita tahu dengan perubahan cuaca yang luar biasa ini, climate change,” sambung Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Keenam kenaikan harga beras dan pangan menjelang Bulan Ramadan dan Idulfitri, serta kenaikan harga BBM non subsidi di beberapa wilayah di Indonesia. Ketujuh, kegiatan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN). Kedelapan, percepatan perizinan kegiatan besar melalui digitalisasi. Kesembilan, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang Jakarta. “Ya, tentunya diharapkan ada solusi-solusi yang segera,” jelasnya.

Kesepuluh, Lodewijk juga menyampaikan tentang polemik putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengenai penundaan Pemilu tahun 2024. Kesebelas, peningkatan partisipasi pemilihan umum 2024. “Serta masalah kekayaan oknum pejabat ASN di kementerian keuangan yang tidak sesuai dengan profilnya,” tutupnya.

“Kita tahu KPU telah menyampaikan memori banding, ya kita tinggal lihatnya follow-up seperti apa. Kita tunggu proses hukum. Tentang peningkatan partisipasi pemilihan umum pemilu pada 2024, kalau 2019 terkait (partisipasi pemilu) sekitar 79-80 persen tentunya kita harapkan pada 2024 nanti lebih tinggi lagi. Nah itu 12 poin menjadi perhatian kita bersama. Itu menjadi warning untuk anggota DPR, pada AKD yang ada, untuk segera bertindak dalam masa sidang yang kita lakukan pada saat ini,” tutupnya.

DPR Perkuat Peran Indonesia dalam Diplomasi Global di Masa Persidangan IV

DPR RI kerap berupaya menjalankan politik bebas aktif dalam membangun dan menjalin diplomasi antarparlemen dunia. Terlepas munculnya berbagai konflik internasional, DPR RI tetap konsisten mendukung perwujudan diplomasi yang menjaga tatanan global yang lebih baik dan lebih adil. Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan Indonesia dalam sejumlah forum internasional.

Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus mewakili Ketua DPR RI saat membuka Rapat Paripurna Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Dirinya menyebutkan serangkaian kegiatan diplomasi parlemen diharapkan memperkuat peran Indonesia di kancah global.

“Serangkaian kegiatan diplomasi yang akan dilakukan tersebut tentunya akan berguna untuk meningkatkan kerja sama antarnegara dan memperkuat politik luar negeri Indonesia. Dalam mengupayakan tatanan global, Indonesia akan terus mendorong kerja sama demi terwujudnya perdamaian dunia dan tatanan global yang lebih baik,” ucap Lodewijk.

Sebagai bukti, ungkapnya, DPR RI memperoleh estafet kepercayaan sebagai Ketua Parlemen dalam forum konsultatif antar-lima negara, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) pada 9 Maret 2023 lalu. Keketuaan Indonesia yang telah diterima dari Parlemen Turki ini akan dijalankan selama satu tahun hingga 24 Maret 2024.

Dalam forum tersebut, DPR RI optimis dapat meneruskan kesuksesan MIKTA melalui 3 (tiga) area yang nantinya menjadi prioritas kerja. Di antaranya, memperkuat multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital dalam menghadapi tantangan dan peluang di abad ke-21. Selain itu, DPR RI juga memperoleh dukungan presidensi Indonesia di ASEAN dan AIPA dari delegasi-delegasi luar negeri.

Kemudian, DPR RI aktif mengagendakan kunjungan delegasi dari berbagai negara mulai dari Denmark, Polandia, Romania, dan Malaysia. “Dalam mengupayakan tatanan global, Indonesia akan terus mendorong kerja sama demi terwujudnya perdamaian dunia dan tatanan global yang lebih baik,” tandas Lodewijk.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

Tinjau Lokasi Bencana, Cen Sui Lan: 150 Rumah Akan Dibangun di Serasan

Read Next

Pertamina Harus Cari Penyelesaian Jangka Panjang Permasalahan Depo Plumpang