Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Politisi Fraksi Partai Golkar Agung Widyantoro membacakan pandangan umum Fraksi Partai Golkar atas RAPBN 2024. Fraksi Partai Golkar, tambahnya, mengatakan jelang Pemilu 2024, APBN 2024 dituntut untuk lebih akomodatif dengan menyediakan bantalan-bantalan fiskal yang memadai guna menjamin terciptanya situasi yang kondusif. Sehingga, pesta demokrasi dan agenda-agenda pembangunan dapat berjalan beriringan dengan lancar dan sukses.
Dari sisi eksternal, APBN 2024 masih dibayangi ketidakpastian dan gejolak perekonomian global yang kemudian menuntut APBN 2024 agar lebih cermat serta antisipatif dalam menentukan berbagai asumsi sebagai dasar penentuan politik anggaran. Melihat faktor internal dan eksternal tersebut, Fraksi P-Golkar menilai RAPBN 2024 sudah cukup komprehensif dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada.
“Transformasi ekonomi bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam semalam, melainkan memerlukan estafet yang berkesinambungan lintas pemerintahan. Oleh karenanya, percepatan transformasi tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan pemerintah selanjutnya dalam melanjutkan dan menyempurnakan pekerjaan-pekerjaan yang telah diinisiasi sebelumnya,” jelas Agung dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Secara lebih rinci, Agung melanjutkan, Fraksi P-Golkar mengapresiasi peningkatan anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) dalam RAPBN 2024 yang dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun atau meningkat 12,4 persen dari tahun 2023. Anggaran tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada 2024.
“Terkait proyek-proyek strategis nasional, Fraksi Partai Golkar menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo karena hingga semester I 2023 ini, progres penyelesaiannya telah mencapai 70 persen dari target. Dalam delapan tahun atau satu windu terakhir, telah terselesaikan 158 proyek PSN,” lanjutnya.
Dari sisi indikator ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada level 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dinilai sangat realistis untuk dicapai. Fraksi P-Golkar-pun mengapresiasi langkah pemerintah yang menargetkan laju inflasi pada level 2,8 persen. Dari sisi defisit dan pembiayaan yang diusulkan sebesar Rp522,8 triliun, Fraksi P-Golkar menyambut baik tren terus menurunnya defisit anggaran sejak berakhirnya krisis Pandemi Covid-19.