Breaking News :

Hetifah: Jangan Ada Bulliying di Sekolah

Balikpapan- Aksi perundungan (bulliying) harus diakui masih banyak terjadi di sekolah. Jika dibiarkan, hal ini akan menjadi masalah serius bagi perkembangan anak.

Hal itu seperti dikemukakan Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi urusan pendidikan saat membuka seminar tentang bulliying dan puberitas di SD Nasional KPS Balikpapan, Selasa (13/8).

“Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ada 50 persen anak sekolah mengalami bully. Kalau anak-anak lihat ada temannya yang membully kalian harus bilang jangan membully. Kalau anak jadi korban bulliying jadi takut ke sekolah. Jadi nggak percaya diri”, ujar Hetifah.

Anggota DPR RI dari Kaltim ini menyebut beberapa hal yang melatarbelakangi anak untuk membully.

“Anak yang membully itu karena dulunya pernah dibully. Ada juga karena merasa kuat. Ada lagi karena anak berprestasi, lalu ada yang iri dan kemudian dibully. Sekarang ini di media sosial juga ada yang membully. Anak-anak harus hati-hati”. Lanjut Hetifah.

Dalam acara itu, turut hadir Rahmad Masud, Wakil Walikota Balikpapan. Ia menekankan pentingnya pendidikan agama kepada para siswa.

“Kalian ini calon pemimpin di Balikpapan, bisa jadi presiden. Sebagai manusia beragama, kita harus menjalankan kewajiban kita. Menjalankan keyakinan kita. Anak-anak kalau mau beraktivitas jangan lupa berdoa”, kata Rahmad.

Hal yang sama juga dikatakan Sadiono, Kepala Sekolah SD Nasional. Ia menyebut bahwa sekolahnya sangat menekankan pendidikan akhlak bagi para siswa. Sementara itu, Yulia Fitri Olla, Ketua Panitia acara menyebut bahwa seminar ini diikuti sebanyak 97 siswa dengan menghadirkan para psikolog. Ia berharap acara ini bisa terus dilaksanakan di kemudian hari.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

Gerakan Pramuka, Pendidikan Karakter, dan Tantangannya di Era Digital

Read Next

Sambangi DPR, Jokowi Ingin Cek Podium Sidang Tahunan Besok