Breaking News :

Hetifah Minta Kemendikbud Perhatikan Siswa Vokasi Selama Pandemi

Jakarta – Panja Pendidikan Vokasi Komisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan eselon I Kemendikbud. Rapat tersebut membahas mengenai keadaan pendidikan vokasi di Indonesia, serta arah kebijakan dan program vokasi Kemendikbud kedepannya. Hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Dirjen Pendidikan Vokasi, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud.

Dalam rapat tersebut, Komisi X mendorong Balitbangbuk untuk melakukan penelitian khusus mengenai vokasi, yang selanjutnya dijadikan dasar perumusan kebijakan. Selain itu, Kemendikbud juga didorong untuk memasukkan substansi pendidikan vokasi kedalam cetak biru pendidikan nasional.

Dihubungi secara terpisah, wakil ketua komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang pada saat itu menjadi pemimpin rapat menyatakan, adanya dasar penelitian yang kuat sangat penting dalam proses perumusan kebijakan.

“Kita ingin semuanya evidence based. Begitu banyaknya penelitian yang telah dilakukan harus menjadi dasar penentuan pembangunan vokasi yang memang menjadi salah satu fokus utama Kemendikbud di periode ini. Mulai dari penentuan sektor prioritas, jumlah SMK yang akan dibangun, persebaran geografisnya, semua harus ada justifikasi dan argumennya,” jelasnya.

Selain itu, Hetifah menyampaikan bahwa masuknya rencana pembangunan vokasi ke dalam cetak biru sangat penting, demi menjamin keberlangsungan rencana tersebut secara jangka panjang.

“Jika tidak ada grand designnya yang memiliki kekuatan hukum, ini sangat rentan untuk tidak berlanjut di periode selanjutnya jika menterinya berubah. Oleh karena itu kita harus sama-sama berkomitmen untuk ini, dan cetak biru tadi harus dibuat dengan benar-benar berkualitas baik,mempertimbangkan arah perkembangan zaman, dan berbasis data,” jelasnya.

Hetifah yang merupakan wakil ketua umum Partai Golkar juga mengingatkan perlunya Kemendikbud untuk menerbitkan kebijakan khusus pendidikan vokasi selama masa pandemi ini.

“Karena masih belum adanya ketidakpastian kapan kita akan keluar dari masa pandemi ini, Kemendikbud harus menyiapkan skenario-skenario juga untuk anak SMK dan pendidikan vokasi lainnya. Karena rata-rata mereka belajar berbasis praktik, tidak bisa hanya teori secara daring. Harus dipikirkan solusinya agar pembelajaran yang dilaksanakan tetap berkualitas.” pungkasnya.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

DPR Imbau Pemerintah dan Regulator Pantau Likuditas Perbankan

Read Next

Minta Masyarakat Tak Masalahkan Kartu Prakerja, Bambang Patijaya: Mari Kawal Program Ini Bersama