Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian secara resmi membuka Bimbingan Teknis Pemahaman Branding Wonderful Indonesia dan Konten Marketing XXIV -Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Sabtu, (02/11/2019) di Hotel Selyca Mulya Samarinda
Hetifah Sjaifudian dalam sambutannya mengatakan bahwa peluang pariwisata di Kaltim sangat menjanjikan karena isu pemindahan Ibu Kota Baru( IKN) di Kaltim sebagai sarana informasi yang nantinya akan menjadi peluang besar bagi Pariwisata Kaltim
“Kami yakin dengan potensi yang dimiliki Kalimantan Timur, akan menjadi destinasi wisata untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara dan ini peluang yang harus kita tangkap dan perlu siapkan baik fasilitas maupun sumber daya manusia (SDM)nya
Selain itu, kata Hetifah bahwa yang harus menjadi perhatian untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kaltim, yang tidak kalah penting menjadi perhatian kita semua adalah menyiapkan pemandu wisata karena ini bagian suksesnya menarik wisata ke Kaltim, apalagi dikabarkan pemandu wisata kita hanya 70 orang yang memiliki sertifikat
Lebih lanjut, kata hetifah bahwa diakui setelah dilantik menjadi anggota DPR RI dan duduk sebagai Wakil Ketua Komisi X, didalammnya masalah pariwisata
“Apalagi Kaltim ditunjuk sebagai IKN maka yang harus kita siapkan adalah SDM dan fasilitas lainnya seperti infrastruktur sebagai pendukung tujuan wisata di Kaltim,” ucapnya
Harapnya kegiatan bimbingan teknis ini sebagai solusi dalam menyiapkan sumber daya manusia menuju Kaltim Wonderful, untuk menyongsong ditunjukkan Kaltim sebagai Ibu Kota Baru ,”pesannya
Sementara Kadis Pariwisata Provinsi Katim Sri Wahyuni, kepada awak media mengatakan bahwa dengan ditunjukkan Kaltim Sebagai IKN, yang perlu kita siapkan adalah fasitiltas pendukung seperti infrastruktur yang perlu disiapkan juga berkenaan sumber daya manusianya
“Kita akui bahwa memang benar adanya keterbatasan pemandu wisata yang minim dan kita hanya punya 70 orang pemandu yang bersertifikat, artinya kedepannya harus disiapkan,” ucapnya
Selain itu, harus ada keterlibatan masyarakat seperti sopir yang ada di Kaltim bisa membantu sebagai pandu yang dapat mempekenalkan tempat wisata yang dimiliki Kaltim, dan ini kami temui di Jogyakarta, dimana para sopir bisa memahami dan mengerti tempat-tempat wisata di sana, nah harapannya di Kaltim bisa mencontoh sopir di Jogya,”pesannya.