Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Badung – Munaslub Golkar sangat dinamis terutama terkait persiapan pemilihan ketum Golkar. Karena banyaknya dinamika, pemilihan caketum Golkar pun molor. Bakal mengubah peta dukungan?
“Saya selaku koordinator humas OC, dari jadwal yang ada memang agak molor sedikit. Sedianya direncanakan seluruh pandangan DPD II dan ormas selesai kemarin. Namun sampai sekarang pandangan DPD II masih berlangsung,” kata Korbid Humas Munaslub Partai Golkar 2016 Meutya Hafid dalam konferensi pers di arena Munaslub Golkar di BNDCC, Bali, Senin (16/5/2016).
Jika sesuai jadwal yang telah ditetapkan, seharusnya pagi ini sudah dilakukan rapat-rapat komisi. Karena ada pengunduran jadwal, bukan tidak mungkin jadwal pemilihan ketum Golkar bakal mundur.
“Melihat jadwal yang tertunda, sepertinya akan ada kemunduran jadwal sedikit dari yang direncanakan pukul 20.00 WIB. Panitia sedang persiapkan kemungkinan tersebut. Meski jadwal pasti belum bisa dipastikan karena akan tergantung perkembangan hasil sidang-sidang komisi,” kata Meutya.
Meutya lantas memaparkan deretan agenda yang belum dilakukan. “Kita masih ada agenda pembentukan komisi, pemilihan pimpinan-pimpinan komisi, rapat komisi, dari situ komisi memberi laporan hasil-hasil komisi. Kemudian disahkan di paripurna, baru kita masuk acara pemilihan. Yang mana didahului oleh penjelasan persyaratan dan tata cara pemilihan ketum dan formatur,” papar Meutya.
“Lalu pemilihan bakal caketum baru digelar. Sehingga kemungkinna besar akan tertunda beberapa jam yang sedianya penutupan pukul 20.00 WIB,” tegasnya.
Munaslub Golkar akan ditutup oleh Wapres JK. “Sampai saat ini statusnya Wapres masih confirm untuk menutup. Tapi kita akan melihat lagi karena belum bisa dipastikan pukul berapa persisnya penutupan akan dilakukan. Kita akan koordinasi lagi dengan satpres,” kata Meutya.
Lalu apakah penutupan Munas bakal diundur sehari?
“Kemarin dinamikan hangat berlangsung. Tapi hari ini sudah mulai lancar. Tapi mundurnya jadwal karena kita menjunjung tinggi proses demokrasi sehingga panitia tidak bisa paksakan. Apakah mundur 12 jam kita tidak bisa pastikan,” terangnya.
Sumber: DETIK