Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Jakarta – Komisi V DPR kecewa dengan mundurnya operasional Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta. Apa kerja direksi PT Angkara Pura II (Persero) serta kontraktornya?
Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin mengaku kaget dan kecewa dengan molornya operasional Terminal 3 Bandara Soeta.
“Bandara Soeta sudah begitu padat bahkan overload. Apalagi nanti Lebaran, banyak rakyat yang ingin mudik menggunakan pesawat. Artinya, banyak yang berharap Terminal 3 segera beroperasi, termasuk saya. Sekarang kok ditunda. Ada apa ini? Aneh sekali,” papar Muhidin.
Padahal, kata Muhidin, Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi sudah gembar-gembor bahwa Terminal 3 Ultimate Soeta bisa berfungsi pada 20 Juni 2016. Dengan demikian, bisa mengurai kepadatan atau kemacetan di Bandara Soeta saat arus mudik Lebaran 2016.
“Terus terang ini aneh sekali. Ini proyek kan dikerjakan kontraktor berpengalaman (Waskita Karya). Kok ada masalah, kontraknya bagaimana? Perencanaan serta pengawasannya bagaimana? Apa kerjanya direksi AP II sih,” papar Muhidin.
Masih menurut politisi Golkar ini, tidak tertutup kemungkinan Komisi V bakal meninjau proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Soeta. Termasuk mempertanyakan alasan penundaan operasi serta kontrak kerja sama antara Angkasa Pura II dengan kontraktornya. “Kita akan bedah masalah ini,” paparnya.