Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih memberikan apresiasi kepada Telkom Indonesia yang telah bertransformasi menjadi Digital Telco Company, dimana salah satu domain bisnis utamanya adalah untuk menyiapkan ekspansi bisnis di bidang data center.
Demer, sapaan akrabnya itu menambahkan, kehadiran HyperScale Data Center (HDC) yang menjadi salah satu pusat data berkapasitas terbesar di Indonesia sejalan sejalan dengan program pemerintah mewujudkan “Making Indonesia 4.0” Apalagi, potensi pasar data center di Indonesia sangat menarik bagi investasi, sehingga harus dimulai dari sekarang untuk memanfaatkan secara maksimal pertumbuhan pasar data center.
“Kesempatan itu dimiliki Indonesia, karena pemakaian listrik yang sangat besar. Sementara kita banyak resources EBT, dari panas bumi, air, matahari. Indonesia menjadi salah satu tempat berkembangnya bisnis data center disamping kita berada penduduk cukup besar di Indonesia ini, kita tahu pengguna smartphone paling besar di Asia adalah Indonesia,” ungkap Demer usai peninjauan Data Center Telkom Serpong dan Telkom HyperScale Data Center, Kamis (10/2/2022).
Structure Research memproyeksikan pertumbuhan data center di Indonesia akan mencapai 23,5 persen per tahun pada periode tahun 2020-2025. Pada tahun 2025, market size data center di Indonesia diperkirakan akan mencapai 618,6 juta dollar Amerika Serikat. Bahkan tak menutup kemungkinan, Indonesia bisa menjadi the next hub bisnis data center di Asia setelah Singapura dan Hongkong.
Tingginya potensi bisnis data center di Indonesia didukung oleh kondisi demografi Indonesia dimana Indonesia memiliki pasar internet dan penggunan smartphone aktif terbesar di Asia Tenggara. “Karena itu, jangan sampai kita ketinggalan, data center yang diprakarsai oleh telkomsel ini sekarang pemainnya lumayan banyak. Saya mengimbau juga perusahaan – perusahaan dalam negeri menggunakan data center Telkom,” lanjut Demer.
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini menuturkan, diperlukan kebijakan afirmatif untuk mendorong pemanfaatan data center Telkom untuk perusahaan nasional dan BUMN dalam rangka memastikan kedaulatan data. Tak hanya itu, ke depannya diharapkan pelaku usaha asing, khususnya layanan Over – The – Top (OTT) dapat menempatkan datanya di Indonesia.
“Kita akan dorong kebijakan dari segi aturan – aturan sehingga Telkom menjadi Hub atau pusat data center di Indonesia. Sekarang market 40 persen saya harap ke depannya lebih dari 40 persen. Sebab, kita sudah mempunyai infrastruktur yang lebih, dari backbone fiber optic dan sebaran dari data center itu juga,” tandas legislator dapil Bali itu.