Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah bertemu dalam nuansa yang jauh dari persaingan calon Ketua Umum Partai Golkar.
Pertemuan kedua politisi Golkar yang berlangsung Jumat (27/9/2019) malam itu berlangsung natural dan sangat akrab.
Momentum itu memperlihatkan kedewasaan berpolitik kedua tokoh Golkar, sekaligus menunjukkan kematangan Partai Golkar.
Bamsoet yang menyebut pertemuan keduanya sebagai bagian dari konsolidasi partai, mengakui bahwa menjaga kekompakan suatu partai penting untuk menghadapi tensi politik yang meningkat.
“Kami mengambil keputusan menghilangkan perbedaan dan persaingan, juga membangun narasi yang sama di Partai Golkar,” kata Ketua DPR itu dalam pernyataan tertulis, Sabtu (28/9/2019).
Setelah pertemuan itu, Bamsoet berulangkali menyebutkan dukungannya pada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan suksesi kepemimpinannya di Golkar.
Keutuhan Golkar
Ia juga menegaskan perlunya para tokoh Partai Golkar membangun narasi yang sama.
“Ayo bangun narasi yang sama. Kita perlu menjaga kekompakan untuk menghadapi tensi politik yang meningkat,” kata Bamsoet.
Bamsoet dan Airlangga Hartarto sebelumnya “berseteru” memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar 2019-2024 melalui Munas pada Desember mendatang.
Bamsoet sudah tak lagi menjabat Ketua DPR RI sejak 1 Oktober mendatang, menyusul pelantikan anggota DPR masa bakti 2014-2019.
Namun demikian, Airlangga Hartarto yang baru memimpin Partai Golkar selama 1, 5 tahun, dinilai lebih berpeluang untuk melanjutkan suksesinya lima tahun ke depan.
“Saya berharap kekompakan dan persatuan ke arah yang lebih baik,” ungkap Airlangga Hartarto.
Airlangga yang juga Menteri Perindustrian menegaskan, ia dan Bamsoet sama-sama bertekad untuk menjaga keutuhan partai dan bersama-sama mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa ini.
“Kita menyadari tensi politik lama-lama makin panas dan meningkat. Saya tidak ingin menambah suhu politik yang sudah panas dengan persoalan internal Partai Golkar,” ujar dia.
Dia juga mengingatkan bahwa Golkar sebagai partai pendukung pemerintah harus menjadi pendingin dari situasi yang berkembang saat ini.
Kompas