Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
KabarGolkar.com – Inilah Nurul Qomaril Arifin. Orang mengenalnya dengan nama populer, Nurul Arifin. Ia politisi Partai Golkar yang pengalaman. Ia juga wanita dengan banyak pencapaian. Anggota DPR RI dua periode ini, juga mempunyai pergaulan yang luas. Pada hajatan pemilihan legislatif 2019, wanita kelahiran Bandung, 18 Juli 1966 ini, siap mewakili Kota Bandung dan Kota Cimahi di DPR RI.
Inilah Nurul Qomaril Arifin. Orang mengenalnya dengan nama populer, Nurul Arifin. Ia politisi Partai Golkar yang pengalaman. Ia juga wanita dengan banyak pencapaian. Anggota DPR RI dua periode ini, juga mempunyai pergaulan yang luas.
Pada hajatan pemilihan legislatif 2019, wanita kelahiran Bandung, 18 Juli 1966 ini, siap mewakili Kota Bandung dan Kota Cimahi di DPR RI. Maju dari Dapil Jawa Barat 1, Nurul yakin kembali duduk di Senayan.
Perjalanan karir Nuruf Arifin sebagai politisi termasuk moncer. Ia menyisir jalan menikung dari panggung selebriti, menjadi aktivis perempuan, kemudian berlabuh di Partai Golkar. Di Partai berlambang pohon beringin inilah, kematangannya sebagai politisi diasah hingga menduduki posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
Jalan hidup Nurul Arifin memang berputar arah, setelah membintangi tidak kurang 30 film laris. Memasuki tahun 1990-an, ia merintis karir baru sebagai aktivis sosial: orang yang mendedikasikan diri membantu korban kekerasan terhadap perempuan, AIDS, dan narkoba.
Dari sana, lulusan FISIP UI ini, mendapatkan pencapaian lain. Sejumlah penghargaan diterima sebagai aktivis. Salah satunya, Artis Peduli AIDS dari Yayasan Pelita Ilmu. Juga, penghargaan nasional Wira Kencana dari BKKBN Pusat.
Dari forum tingkat dunia, Nurul Arifin pun dinobatkan sebagai Young Global Leaders oleh World Forum-Swiss. Itu terjadi pada Januari 2015. Lewat keterlibatannya di dunia pemberdayaan perempuan, membuat Nurul mendapatkan beasiswa dari Ford Foundation untuk studi gender serta seksualitas di FISIP UI (1999 dan 2000).
Memiliki catatan hidup yang komplet, tentulah yang paling mudah diingat publik adalah Nurul Arifin sebagai artis. Berpuluh-puluh tahun, ia menjadi aktris dengan ketenaran yang nyaris tak pernah turun. Sepanjang karirnya, sudah lebih dari 30 judul film laris dibintangi, sejak ia membintangi film berjudul Pacar Ketinggalan Kereta.
Putri pasangan M. Yusuf Arifin dan Anne Marie ini, masuk industri perfilman di usia sangat belia. Usianya baru 18 tahun, saat ia membintangi film Hati yang Perawan. Sejak itulah, satu demi satu filmnya mengalir.
Judul-judul yang identik dengannya, adalah Naga Bonar yang dibuat pada 1986. Setahun kemudian ia membintang film berjudul Lupus di tahun 1987. Setelah itu, di tahun 1988, a sukses bermain dalam film Pacar Ketinggalan Kereta. Pada tahun berikutnya, Nurul Arifin mendapat predikat artis terlaris 1989.
Kesuksesan ibu dua anak ini, juga ditandai dengan pencapaiannya sebagai langganan masuk nominasi Piala Citra. Dan, tidak sulit baginya untuk memenangi penghargaan tertinggi dalam Festival Film Indonesia (FFI) itu. Misalnya saja, nominasi Piala Citra sebagai pemeran pembantu 1989 (Pacar Ketinggalan Kereta), nominasi Piala Citra sebagai aktris terbaik 1990 (Dua dari Tiga Laki-Laki), serta nominasi Piala Citra sebagai aktris terbaik 1992 (Catatan Si Emon).
Tapi sebelum itu, pada 1988, melalui film Istana Kecantikan, Nurul sudah mendapatkan Piala Citra untuk kategori aktris terbaik. Setelah itu, penghargaan tertinggi lain yang pernah diraih adalah Aktris Terpuji Festival Film Bandung 1990 lewat film Kipas-kipas Cari Angin. [Sumber]