Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
SEKADAU – Meski secara kalender pendidikan dan saat ini telah memasuki ajaran baru, tetapi Pandemi Covid-19 belum berakhir, dan pemerintah pun telah menganjurkan sistem pembelajaran melalui daring.
Namun sistem pembelajaran Daring di Kalbar Masih Banyak Kendala, hal ini membuat Anggota Komisi X DPR-RI Dr Adrianus Asia Sidot terjun ke lapangan dengan memanfaatkan masa reses pada Kamis (23/7/2020) kemarin
Terjun ke lapangan meninjau langsung ke beberapa fasilitas pendidikan di kabupaten Sekadau, Adrianus AS di dampingi Anggota DPRD Sekadau yakni Abun Tono dan Paulus Subarno mendatangi sekolah SMPK Santo Gabriel Sekadau.
Dalam kunjungan reses Anggota DPR RI yang berasal dari Dapil Kalbar 2, Adrianus AS tak hanya tinjau langsung ke sekolah, tapi juga membagikan peralatan APD untuk tenaga medis di RSUD Sekadau dan memantau pelaksanaan Pembelajaran Sistem Daring.
Saat berkunjung ke Sekadau, Mantan Bupati Landak dua periode ini acap kali mengingatkan ke masyarakat yang di temui untuk ikuti Protokol Kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan atau menggunakan cairan antiseptik dan menerapkan pola hidup sehat.
“Untuk mencegah penularan dari bidang pendidikan, Kemendikbud menjalankan program pembelajaran dengan sistem daring,” ujar Legislator Partai Golkar ini, Sabtu (25/7/2020)
Tak hanya itu, kemarin Berdialog langsung dengan masyarakat dan tenaga pendidik, di ingatkan untuk pentingnya mengikuti protokol kesehatan.
“Terkait belajar sistem daring, hal ini bisa menjadi bahan diskusi dengan Kemendikbud dan pihak terkait untuk mencari solusi. Supaya kegiatan belajar mengajar di masa Pandemi Covid19 bisa diminimalisir kendala di lapangan,” kata Adrianus pada Tribun Pontianak.
Dikatakannya lagi,” Memang di masa pandemi Covid19 semua pihak dituntut untuk bisa segera menyesuaikan, baik itu belajar daring, protokol kesehatan dan New Normal, hal ini untuk kebaikan bersama,”kata Adrianus Asia Sidot.
Dan Adrianus Asia Sidot juga mengatakan Karena ketika perekonomian melambat banyak orang tua yang penghasilannya terganggu bahkan hilang sama sekali pendapatannya karena harus di rumah, maka Untuk pemanfaatan dana BOS di masa pandemi ini menurut Adrianus Asia Sidot, pemerintah sudah meluncurkan beberapa jenis dana BOS yaitu BOS reguler, BOS afirmatif dan BOS kinerja.
“Yang terbaru adalah BOS Plus. “BOS Plus ini ditujukan untuk meringankan beban sekolah dan sekolah selama pembelajaran online. Bantuan ini khusus untuk membeli kuota internet,” terang Adrianus Asia Sidot.
Dan untuk pembelian buku untuk belajar dengan memakai dana BOS seperti informasi yang didapat dari Kepala Sekolah SMPK Santo Gabriel Sekadau, Adrianus Asia Sidot berjanji akan menanyakan langsung ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terutama Direktorat yang membidangi mengenai permasalahan ini.
Sementara Kepala Sekolah SMPK Santo Gabriel Sekadau, Gregorius Rigen menyambut baik atas dengan kunjungan dari para legislator tingkat kabupaten dan pusat ke sekolahnya.
“Semoga kendala yang kami alami semenjak diterapkannya pembelajaran sistem daring bisa dicarikan solusinya,” kata Rigen.
Ia pun berharap kedepan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait bantuan prasarana dan fasilitas pendidikan untuk peningkatan kualitas anak didik di Sekadau.
Kepala SMPK Santo Gabriel mengatakan selain sarana prasarana untuk pembelajaran daring, di tempatnya ini juga mengalami kendala internet baik itu kualitas signalnya.
“Untuk di Pulau Jawa saja persoalan sinyal dari operator seluler masih banyak kendala. Apalagi di wilayah Kalbar yang wilayahnya cukup luas dan banyak blank spot areanya. “Katanya.
Lanjutnya,”mungkin perlu adanya kebijakan Subsidi pulsa internaet bahkan kalau perlu digratiskan untuk para pelajar dan mahasiswa agar tidak memberatkan para orang tua,”harapnya.
Tribunnews