Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Anggota Komisi X DPR RI Marlinda Irwanti menilai ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi kekurangan buku di beberapa daerah.
Salah satu altenatif yang dilakukan dengan cara digitalisasi, artinya dengan menggunakan e-Library atau perpustakaan digital. Dengan begitu, menurutnya, pemerintah pusat tidak harus mengirimkan buku secara fisik, melainkan bisa berbentuk buku digital.
“Kami menerima keluhan dari beberapa sekolah dan kampus terkait kekurangan buku yang ada di perpustakaannya. Masalah itu sebenarnya tidak hanya terjadi di Medan, Sumatera Utara ini saja, namun juga di beberapa daerah lainnya di Indonesia,” ungkap Linda, begitu Marlinda biasa disapa, usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI ke Medan, Sumatera Utara, baru-baru ini.
Oleh karena itu, lanjut politisi Fraksi Partai Golkar ini, ia berharap pemerintah menganggarkan program digitalisasi bagi setiap daerah.
Bagaimanapun juga, WIFI dan koneksi internet menjadi salah satu kekuatan untuk menyejahterakan rakyat. Dengan begitu, masyarakat yang berada di desa pun tidak harus datang ke kota untuk bisa mendapatkan buku.
Selain digitalisasi, menurut legislator dapil Jawa Tengah X itu, untuk meningkatkan minat baca di daerah sekaligus mengatasi kekurangan buku juga bisa dilakukan dengan menambah perpustakaan keliling.
Perpustakaan keliling dengan menggunakan mobil atau motor bisa mendekatkan buku pada rakyat.
“Sebuah daerah bisa maju jika masyarakatnya bisa mengakses internet atau digital. Selain itu yang perlu ditambah juga adalah perpustakaan keliling. Dengan kata lain sekarang modelnya buku yang mendatangi masyarakat, bukan hanya masyarakat yang mendatangi buku atau perpustakaan,” tegasnya.
DPR