Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
“Indonesia dan Jepang adalah dua negara Asia yang memainkan peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, politik dan keamanan kawasan Asia-Pasifik, baik di tingkat Asia maupun di tingkat global”.
Demikian disampaikan Muhidin M Said, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, dalam sambutannya di depan Komite Ekonomi dan Keuangan Parlemen Jepang, Tokyo, Jepang.
Muhidin menyampaikan, tahun 2023 menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia dan Jepang yang ditandai dengan peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang serta peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang.
Tak hanya itu, tahun ini juga menjadi tahun penting bagi kedua negara karena Indonesia menjadi Ketua ASEAN, sementara Jepang menjadi tuan rumah KTT G7.
Pada posisi ini, kedua negara berperan sangat penting dalam memperkuat kerja sama regional dan global.
“Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesamaan, sama sama menjadi negara penting di Kawasan Asia dan sama sama anggota G20 yang menyumbang 80 persen PDB dan perdagangan dunia, serta sepertiga penduduk dunia berada pada wilayah G20, selain itu kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia yang selalu meningkat setiap tahunnya,” jelas Muhidin.
“Kita akan terus mendorong masing-masing negara untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara, saat ini Indonesia sedang fokus dalam pengembangan sumber energi baru terbarukan dalam rangka mempersiapkan transisi energi dan mitigasi perubahan iklim melalui pengembangan ekonomi ramah lingkungan,” jelas Muhidin M Said.
Banggar DPR: JICA Mitra Penting Indonesia dalam Pembangunan Berkelanjutan
Wakil Ketua Badan Angggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Muhammad Said berharap peran dan kontribusi Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) dalam proses pembangunan Indonesia akan terus meningkat terutama dalam bidang pembangunan Sumber Daya Manusia dan energi terbarukan Demikian disampaikannya saat menyampaikan paparan di depan Senior Vice President JICA Keiichiro Nakazawa, di Kantor Pusat JICA, Tokyo, Jepang, Rabu (27/9/2023).
Dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023), Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menjelaskan bahwa pihaknya memandang peran dan kontribusi JICA dalam mendorong penyediaan energi khususnya Energi Baru Terbarukan di Indonesia perlu diperbesar.
“Hal dalam rangka untuk untuk mendorong transisi energi yang terjangkau dan berkelanjutan,” ujarnya.
Peran krusial kerja sama antarnegara dan kerja sama erat di antara lembaga regional serta multilateral menjadi penting agar Asia menjadi bright spot bagi pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan. Apalagi, tambahnya, ASEAN sudah mencanangkan sebagai Epicentrum of Growth dengan Indonesia sebagai pusat episentrumnya.
Sementara itu, Keiichiro Nakazawa menyambut baik kunjungan kerja Badan Anggaran DPR RI ke Kantor Pusat JICA di Tokyo, Jepang. “Kami sangat memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia sudah menjadi negara penting di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kuat. Kami ingin Indonesia menjadi role model bagi negara-negara berkembang lainnya”, ujar Nakazawa.
JICA, melalui berbagai programnya, akan terus mendukung upaya Indonesia untuk bertransisi dari ekonomi menengah ke atas (upper middle-income country), khususnya dengan memperkuat pengembangan sumber daya manusia.
“Kami memandang pentingnya penyelenggaraan pelatihan vokasi dan mendorong keikutsertaan JICA dan perusahaan multinasional serta perusahaan global dari Jepang dalam pelatihan vokasi di Indonesia,” ujarnya.
Banggar: KBRI Jepang Garda Terdepan Tarik Investasi ke Indonesia
Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Jepang. Terkait hal itu, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menilai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo memainkan peran strategis untuk meningkatkan nilai investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Jepang.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Banggar DPR RI Muhidin Muhammad Said dalam rilis media, Sabtu (30/9/2023) sebagaimana disampaikan Muhidin saat sambutan di depan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan seluruh jajaran KBRI Tokyo, Jepang, Selasa (26/9/2023).
“Tahun 2023 menjadi bersejarah bagi Indonesia dan Jepang yang ditandai dengan peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang. Tak hanya itu, tahun ini juga Indonesia menjadi Ketua ASEAN sementara Jepang menjadi tuan rumah KTT G7. Pada posisi ini, kedua negara berperan sangat penting dalam memperkuat kerja sama regional dan global,” ujar Muhidin.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan bahwa KBRI Jepang telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempromosikan peluang investasi dan produk unggulan Indonesia ke banyak pengusaha di Jepang.
”Kami selalu aktif mengikuti pameran perdagangan baik yang diselenggarakan oleh pihak Jepang, maupun yang diselenggarakan oleh KBRI Jepang di Tokyo,” paparnya seraya menjelaskan besarnya tanggung jawab dan peran diplomasi ekonomi yang dilakukan KBRI Jepang belum sebanding dengan anggaran yang dimiliki oleh KBRI.
“Sehingga seringkali menghambat mobilitas KBRI dalam mempromosikan produk-produk Indonesia di seluruh Jepang. Oleh sebab itu, Pemerintah dan DPR perlu meningkatkan anggaran untuk peran diplomasi ekonomi tersebut,” usul Duta Besar Indonesia untuk Jepang.
Merespon kondisi tersebut, Legislator Fraksi Partai Golkar ini menyampaikan bahwa informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang itu perlu mendapat atensi khusus dari Pemerintah dan DPR. “Ibaratnya KBRI adalah etalase yang menampilkan wajah Indonesia di luar negeri“, tutup Muhidin.
Kantor Perwakilan BI di Tokyo Berperan Penting Pasarkan Produk UMKM Indonesia ke Jepang
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Muhidin Muhammad Said menekankan kehadiran Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPwLN) Bank Indonesia (BI) di Tokyo diharapkan semakin memperkuat hubungan ekonomi dan keuangan. Hal itu terutama dalam memberikan pemahaman tentang kebijakan moneter dan keuangan yang ditempuh oleh Bank Sentral dan Pemerintah Jepang.
Demikian disampaikannya saat menyampaikan sambutan di depan Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dan Kepala KPwLN Bank Indonesia Tokyo Hilman Tisnawan serta seluruh jajaran KPwLN Tokyo, di Tokyo, Jepang, Rabu (27/9/2023).
Dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023), Politisi Fraksi Partai Golkar ini turut menyampaikan bahwa, peran KPwLN BI di Tokyo sangat vital dan strategis. Selain sebagai perwakilan Bank Indonesia (Bank Sentral), juga merupakan panggung depan dalam menampilkan potensi ekonomi dan investasi yang kita miliki.
“Kita berharap Kantor Perwakilan BI Tokyo memainkan peran yang lebih strategis, terutama untuk meningkatkan kerjasama keuangan, moneter dan perdagangan antara Indonesia dan Jepang”, jelas Muhidin.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menjelaskan di depan delegasi Banggar DPR RI yang berkunjung ke KPwN Tokyo. Analisis ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kebijakan yang kredibel bagi perumusan kebijakan BI, papar Doni.
“Kami menugaskan KPwN BI Tokyo dalam memberikan analisis dan masukan terhadap transformasi kebijakan ekonomi dan moneter internasional khususnya Jepang,” jelasnya.
Adapun Kepala KPwLN BI di Tokyo, Hilman Tisnawan menambahkan bahwa selain tugas utama sebagai KPwLN BI dalam bidang keuangan dan moneter, KPwLN BI Tokyo memiliki peran dalam membantu produk Indonesia untuk bisa masuk ke pasar Jepang.
“Kami membuatkan layanan dalam bentuk aplikasi untuk memudahkan pemasaran produk Indonesia khususnya UMKM ke Jepang, diantaranya produk Kopi terbaik dari seluruh Indonesia untuk mengisi gerai-gerai kopi di Jepang”, terang Hilman.
Senada dengan hal itu, Anggota Banggar DPR RI I Wayan Sudirta, menyampaikan bahwa, kendala terbesar dari UMKM di dalam negeri adalah selain masalah pendanaan, kurangnya pembinaan dalam membuat produk yang memiliki standar ekspor, sehingga produk UMKM selalu sulit menembus pasar ekspor.
“Informasi yang disampaikan BI sangat melegakan, sehingga diharapkan para pengusaha UMKM bisa mengoptimalkan produk yang dihasilkan untuk bisa tembus ke pasar ekspor”, terang Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.