Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Kabargolkar – Ketua DPP Kosgoro HR Agung Laksono, menjadikan ajang Musyawarah Daerah (Musda) II Kosgoro Sulawesi Tengah, untuk memompa semangat kadernya di daerah ini.
Berbicara di depan ratusan kader dan simpatisan Kosgoro di Sulawesi Tengah, Agung Laksono meminta kadernya wajib memenangkan dua even politik penting. Pemilihan legislatif dan eksekutif.
Menurut Agung, doktrin Golkar untuk menjadi bagian penting dalam mengisi pembangunan harus dapat diwujudkan melalui pemenangan dua even penting tersebut.
Karena itu ia berpesan, syarat PDLT (pengabdian, dedikasi, loyalitas dan terbaik) yang berlaku umum di Partai Golkar harus dilaksanakan dengan baik.
Setelah syarat itu dipenuhi, selanjutnya kader Kosgoro yang menjadi caleg harus membaur dengan masyarakat. Tidak boleh apatis dan bersikap masa bodoh terhadap problem di masyarakat.
”Dengan begitu, maka pemilu bisa dimenangkan. Tidak saja oleh kader Kosgoro melainkan Golkar secara umum,” ungkap Agung di Palu, Sabtu (21/7/2018).
Menurut Agung, Musda yang merupakan bagian dari pengkaderan jangan hanya bisa dimaknai sebagai seremonial di ujung kepengurusan.
Musda harus mampu memberikan nilai tambah terhadap Partai Golkar sebagai partai yang didirikannya, khususnya dalam konteks pengkaderan.
Namun Agung merasa gembira karena kontribusi kader Kosgoro di Senayan cukup signifikan di setiap pemilu. Pada pileg 2019, ungkapnya, dari 80 komposisi dapil di seluruh Indonesia kader Kosgoro menyumbang 40 persen di antaranya.
”Ini harus dipertahankan bahkan tingkatkan,” tandas mantan Ketua DPR ini.
Di tempat yang sama, Ketua DPD I Kosgoro 1957 Sulawesi Tengah Muhidin M Said menyentil fenomena politik baru nasional tentang transfer caleg.
Menurut dia, fenomena ini ternyata tak hanya di level politik nasional. Namun merembet di daerah. Golkar di Sulawesi Tengah pun mengalami hal serupa. Beberapa kadernya di daerah ini beralih ke partai lain.
Walau demikian karena politik merupakan pilihan pribadi, anggota Komisi V DPR RI tersebut tidak terlalu mempermasalahkan pilihan politik kader yang bisa berubah dalam waktu cepat.
”Memilih parpol itu pilihan pribadi. Jadi silakan saja jika itu menjadi keputusan pribadi saudara-saudara,” ungkap Muhidin kepada kader Kosgoro.
Walau demikian, Golkar tidak merasa rugi karena tergembosi oleh aksi ”loncat pagar” sejumlah kadernya. Pasalnya, menjelang pemilu partai beringin memperoleh amunisi yang tak kalah dahsyat.
”Ada Bupati yang menjadi kader Golkar bahkan langsung memimpin Partai Golkar. Ini tidak main-main. Pepatah lama, hilang satu tumbuh beribu ribu berlaku juga di Golkar,” katanya disambut aplaus ratusan peserta Musda. Di forum itu, Muhidin tidak merinci identitas kader Golkar yang pindah ke partai lain.
Sedangkan Ketua DPD Golkar Sulteng, Arus A Karim meminta kader Kosgoro secepatnya melakukan konsolidasi di tingkat basis.
”Kerjakan tugas Saudara di lapangan dan mari kita sambut kemenangan pileg dan kemenangan pilpres,” ucapnya bersemangat.[Paluekspres]