Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Nurul Arifin mendukung program swasembada pangan yang sedang dijalankan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Nurul pemaparan yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil sangat inovatif, bahkan programnya bisa disesuaikan dengan situasi pandemi.
Dimana, masa pandemi telah menuntut para pemangku kebijakan dan pelaku industri pangan berinovasi dengan memanfaatkan digitalisasi dalam segala aspek, termasuk melibatkan kalangan milenial dalam kegiatan pertanian.
“Beliau punya program petani digital, dan targetnya anak-anak muda, saya kira ini patut didukung, diangkat menjadi program nasional, lahan nganggur yang tidak digunakan dan sebenarnya subur bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Sehingga kita bisa swasembada pangan di tingkat nasional, sesuai dengan program presiden,” papar Nurul saat pertemuan tim kunjungan kerja Baleg DPR RI dengan Gubernur Jawa Barat beserta jajaran, di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/1/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pertanian dan pangan merupakan salah satu sektor yang bertahan bahkan tumbuh di masa pandemi global Covid-19. Bersamaan dengan meningkatnya adaptasi digital karena pandemi. Pemda Provinsi Jabar pun fokus mendorong inovasi dalam penerapan Pertanian 4.0 di Jabar.
“Digital mempercepat visi-misi UU ketahanan pangan ini. Pangan ini akhirnya menjadi orientasi kami untuk memastikan Jabar menjadi sebuah provinsi swasembada. Revolusi digital ini kami praktikkan ke seluruh urusan pangan, misalnya memberi makan (ternak) pakai HP,” ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Indramayu, memberi makan lele sudah menggunakan HP melalui aplikasi E-Fishery. Dari aplikasi di HP, sensor akan menggerakkan mesin yang mengeluarkan makanan. Selain itu, ada juga teknologi Fish Finder di Kabupaten Sukabumi. Aplikasi dengan memanfaatkan satelit ini akan mencari titik lokasi berkumpulnya ikan.
Yang paling canggih, menurut Kang Emil, adalah Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan). Si Perut Laper pun termasuk satu dari delapan inovasi Jabar dalam Innovative Government Award 2020. “Aplikasi itu canggih, klik koordinat, akan jelaskan (lahan) ini cocoknya untuk ditanam apa. Dengan begitu, produktivitas dan pendapatan naik. Ini best practice yang layak dinasionalkan, terutama bagi petani yang tidak tahu menanam apa,” ungkap Kang Emil.