Breaking News :

Rapat Dengar Pendapat Umum, Hetifah Pastikan Asupan Nutrisi Atlet PELATNAS diluar Training Centre Tetap Terjaga

Jakarta – Komisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat umum secara virtual bersama para pemangku olahraga nasional. Representasi PB (PSSI, PBSI, dan PABBSI) juga dua atlet nasional (Eko Yuli Irawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo) turut hadir untuk memberikan informasi dan usulan terkait kegiatan dan program olahraga nasional dalam wabah Covid-19.

Hetifah mengawali tanggapannya terhadap paparan dari pemangku kepentingan olahraga dengan sebuah apresiasi.

“Saya sangat mengapresiasi para pelatih dan atlet yang mematuhi himbauan diam di rumah namun tetap giat berlatih jarak jauh dengan segala keterbatasan yang ada. Saya juga mengapresiasi para pengurus berbagai cabang olahraga yang tetap giat berkoordinasi untuk menciptakan kegiatan alternatif sementara untuk pelatih dan atlet dalam wabah ini,” ucap Hetifah.

Lebih lanjut, Hetifah menanyakan terkait kemungkinan tidak adanya Training Centre (program pelatihan terpusat) yang menyebabkan sulitnya pemantauan nutrisi para atlet.

“Dengan tidak adanya Training Centre, atlet menjadi kurang terkontrol dalam hal teknis dan non teknis. Salah satunya adalah sulitnya memantau makanan dan vitamin atlet, dimana atlet harus menjaga berat badan sesuai kelas pertandingan masing-masing,” paparnya.

Hetifah juga mempertanyakan terkait distribusi nutrisi atlet.

“Apakah rekan-rekan memiliki masukan solusi terkait distribusi makanan dan vitamin bagi atlet, agar mereka dapat menjaga kondisi dan berat badan sesuai kelas masing-masing?,” lanjutnya.

Terkait pemantauan nutrisi dan kesehatan, PSSI mengambil langkah mengembalikan para atlet PELATNAS ke club masing-masing. PSSI berpendapat bahwa dengan dikembalikan ke club, atlet dapat lebih terpantau kesehatan dan asupan gizinya.

“Kami sudah mengirim surat ke club-club. Bahkan ada beberapa club yang mengambil tes Covid-19 dan mengisolir penuh seluruh pemainnya. Dengan begitu, kesehatan, vitamin, serta gizi para atlet benar-benar terkontrol,” jawab Mochamad Iriawan yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Berbeda dengan PSSI yang menyebar atletnya ke club masing-masing, PBSI memilih untuk tetap memusatkan PELATNAS atletnya di Cipayung.

“Atlet akan lebih aman kalau berada di lingkungan PELATNAS Cipayung. Hal ini dikarenakan dalam karantina, kesehatan dan asupan atlet sangat terjaga” ,ucap Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. Namun ia menambahkan kemungkinan lain.

“Kesejahteraan atlet dan pelatih terjaga. Gaji kami berikan penuh sampai akhir tahun. Namun, kami juga mengantisipasi status pemain kontrak dengan pihak yang mengontraknya. Jika memang ada kesulitan terkait asupan nutrisi dan vitamin, kami akan berkoordinasi dengan KEMENPORA,” tambahnya.

Serupa dengan PBSI, PABBSI juga memilih memusatkan PELATNAS atletnya.

“Atlet PELATNAS kami karantina di tempat marinir. Jadi, alur keluar masuk tempat PELATNAS sangat terjaga ketat. Kesehatan atlet dapat kami jaga karena PELATNAS tetap dilaksanakan terpusat,”

Kendati berbeda pendekatan terkait pemusatan PELATNAS, baik PBSI, PBSI, dan PABBSI sepakat untuk mengutamakan kesehatan atletnya dan melakukan penyesuaian program apabila dibutuhkan.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

Zoom Tidak Aman, Golkar: Kenapa Menkominfo Tak Bikin Platform Sendiri?

Read Next

Misbakhun: Aturan Stimulus Pajak Diskriminasi