Breaking News :

Rapat Paripurna, Menkeu Sampaikan Tanggapan atas Pandangan DPR soal RAPBN 2020

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini menggelar rapat paripurna untuk membahas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPK) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2020. Sebanyak 292 anggota DPR yang menghadiri rapat paripurna ini dari total 500 anggota.

Dengan demikian, rapat ini dinyatakan kuorum karena memenuhi jumlah minimal anggota yang hadir yaitu setengah dari total anggota. “Dengan jumlah anggota tersebut sehingga rapat dinyatakan kuorum. Maka dengan demikian sesuai dengan tata tertib dewan rapat bisa dimulai,” kata Fadli saat membuka rapat di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ini dimulai pukul 14.00 WIB. Rapat dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) untuk menyampaikan tanggapan atas pandangan fraksi-fraksi.

Dalam rapat paripurna sebelumnya, Sri Mulyani menyampaikan usulan asumsi makro RAPBN tahun 2020 dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan risiko yang akan dihadapi Indonesia tahun depan.

Pemerintah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,3-5,6 persen. Sedangkan inflasi disasar tergada pada kisaran 2-4 persen. Selain itu tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan berada di 5-5,6 persen.

Lalu nilai tukar rupiah diperkirakan berada dikisaran Rp14.000-15.000 per dolar AS. Serta harga minyak mentah Indonesia diasumsikan 60-70 dolar AS per barel di tahun depan.

Sementara, lifting minyak bumi mencapai 695 ribu hingga 840.000 barel per hari. Sedangkan lifting gas bumi mencapai 1,19 juta hingga 1,30 juta barel setara minyak per hari.

Pemerintah juga menargetkan rasio pajak (tax ratio) pada tahun 2020 dalam kisaran 11,8-12,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sedangkan defisit dalam RAPBN tahun 2020 ditargetkan bisa terjaga di kisaran 1,52-1,75 persen dari PDB. Keseimbangan primer ditargetkan bisa positif dan rasio utang bisa di kisaran 30 persen terhadap PDB.

Inews

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

Ridwan Bae Dukung Pemberian Santunan Korban Kerusuhan Buton

Read Next

Ketua DPR Minta Wacana Maskapai Asing Masuk Indonesia Dikaji Mendalam