Breaking News :

Terima Dubes Korsel, Komisi I Singgung Kerja Sama Vaksin dan Proyek Jet KFX-IFX

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan, Park Tae Sung di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Kedatangan Dubes Republik Korea dalam rangka memperkenalkan diri sebagai kepala perwakilan yang baru Republik Korea sekaligus membicarakan kerja sama bilateral kedua negara.

Meutya mengatakan sejak awal Indonesia memiliki kerja sama yang baik dengan Korea Selatan, terutama di masa pandemi ini. Korea Selatan telah banyak membantu Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan dan obat-obatan. Keduanya menyepakati bahwa di dalam masa sulit ini, kerja sama, kolaborasi dan kemitraan antarnegara menjadi sebuah keharusan untuk mengurangi tantangan bersama.

“Kita berbicara bagaimana Indonesia dengan Korea Selatan bisa terus meningkatkan kerja sama, terkhusus dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Alat testing dan kerja sama vaksin ini yang sudah masuk ke tahap pembicaraan yang cukup intens,” ungkap Meutya usai menerim Dubes Park Tae Sung.

Seperti diketahui, perusahaan vaksin Indonesia Kalbe Farma dan pabrikan Korea Selatan, Genexine saat ini tengah mengembangkan kerja sama vaksin. Diharapkan, kerja sama tersebut dapat menuai hasil untuk memenuhi kebutuhan vaksin di kedua negara untuk memutus pandemi Covid-19.

Pengembangan vaksin Covid-19 bersama Genexine sudah memasuki tahap uji klinis kedua, dan akan memasuki masa uji klinis di Indonesia pada waktu dekat. Diharapkan, uji klinis vaksin yang diberi nama GX-19 ini dapat berjalan lancar, guna memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

“Jadi kita harapkan penyediaan vaksin mandiri dari dalam negeri dibantu dengan negara-negara sahabat untuk memproduksi vaksinnya itu bisa dilakukan dengan baik,” kata politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Park Tae-sung menyampaikan perihal kesepakatan Indonesia-Korsel seputar Travel Corridor Arrangement (TCA). Korea Selatan tengah membangun sejumlah proyek industri seperti konstruksi, LG dan Hyundai di kawasan Bekasi. Dubes Park berharap adanya aturan kemudahan perizinan dan protokol kesehatan bagi pekerja Korea Selatan yang datang ke proyek-proyek tersebut untuk bekerja.

Menanggapi hal itu, Meutya mengatakan bahwa asas resiprokal jika sudah disetujui kedua negara terkait dengan TCA, maka akan dijalankan oleh kedua negara demi menggenjot pertumbuhan ekonomi. “Saya rasa memang dapat dipertimbangkan dengan protokol – protokol kesehatan dijaga dengan baik,” terangnya.

Terkait dengan pertahanan, Meutya juga mendorong kedua pemerintah untuk melanjutkan renegoisasi pembuatan proyek bersama pesawat jet Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Kerja sama pembuatan pesawat jet ini akan menjadi momentum kerja sama industri pertahanan kedua negara.

“Saat ini KFX/IFX di tahap prenegosiasi, jadi mudah-mudahan, kami dari parlemen, berharap agar kerja sama pertahanan dengan korea selatan bisa berjalan dengan baik. Tentu dengan model skema yang menguntungkan bagi indonesia dan kita dorong ada renegosiasi namun demikian ada kelanjutan dari KFX-IFX ini, dan pemerintah bisa menemukan solusi terbaik untuk kedua negara,” terangnya.

Sebelumnya, Dubes Park menyebut prototipe pesawat akan diluncurkan pada akhir April 2021. Terkait hal tersebut, Pemerintah Korea Selatan juga mengundang secara khusus pejabat pemerintah dan Parlemen Indonesia, khususnya Ketua DPR RI dan Ketua Komisi I DPR RI, untuk dapat hadir saat peluncuran pesawat jet KFX/ IFX.

0 Reviews

Write a Review

Read Previous

RUU Energi Baru dan Terbarukan, DPR Minta Saran IPB

Read Next

Gisel dan Sine Qua Non