Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
kabargolkar.com – Menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2019, dinamika politik nasional menghangat. Pembicaraan koalisi partai politik pengusung, termasuk koalisi pemerintah, diwarnai perdebatan dan negosiasi soal siapa pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres mendatang.
Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), Ton Abdillah Has mengingatkan kepentingan stabilitas politik lima tahun mendatang mesti menjadi perhatian lebih para elite politik. Terlebih, pengalaman periode pertama Jokowi telah menunjukkan, keriuhan demokrasi dapat menjadi penghalang optimalnya agenda pembangunan.
Ketua bidang kepemudaan MDI, ormas Islam yang bernaung di bawah Partai Golkar ini meyakini, kebersamaan PDI Perjuangan bersama Partai Golkar dapat memberi garansi suksesnya periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. “PDI Perjuangan dan Golkar merupakan parpol tua penuh pengalaman pemerintahan dan diprediksi masih akan mendominasi parlemen ke depan,” katanya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (20/7/2018).
Ton mengatakan, kebersaman PDI Perjuangan dan Golkar tentunya akan semakin kokoh jika direfleksikan dalam komposisi pasangan Pilpres.
“Saya melihat Partai Golkar tidak kekurangan stok kader tangguh yang siap mendampingi Jokowi, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dikenal teduh dan cukup diterima kalangan Islam,” ujar mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini.