Azis Syamsuddin Pimpin Delegasi DPR RI ke Pertemuan Inter-Parliamentary Union
Kabargolkar.com, Bandung – Sekretariat Jenderal Angkatan Muda Siliwangi menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi. Kunjungan Pria Kelahiran Bandung 50 tahun yang lalu tersebut diterima langsung oleh Ketua Umum AMS Drs. Noeri Ispandji Firman, Sekretaris Jenderal AMS Ir. Denda A. Pranamanggala, ST. dan jajaran Pengurus Pusat, Selasa 31 Juli 2018.
Drs. Noeri Ispandji mengatakan, kedatangan Duta Besar Ukraina, Georgia dan Armenia ini ke Mabes AMS bukan hal yang baru, Kang Yuddy merupakan Anggota Dewan Pembina AMS.
Dalam diskusinya, Ketua Umum memaparkan kiprah AMS dalam membesarkan Pasundan. Saat ini di Jawa Barat terjadi dua kubu yang dapat mengancam kerukunan hidup orang Sunda, yaitu yang pro kepada 2019 Tetap Jokowi dan 2019 Ganti Presiden.
“Fenomena pendukung 2019 Tetap Jokowi dan 2019 Ganti Presiden ini sangat menghawatirkan karena bisa mencabik-cabik kerukunan hidup orang Sunda yang selama ini masyarakatnya menjungjung tinggi falsafah silih asah, silih asuh, silih asih dan silih wawangi.”
Sebagai penyumbang 20 persen suara nasional, lanjut pria yang akrab disapa Kang Noery, orang Sunda harus berani melontarkan nama yang didukung dalam ajang perpolitikan Nasional.
“Selama ini, orang Sunda hanya menjadi objek dalam ajang perpolitikan Nasional. Oleh karenanya, sekarang ini saatnya orang Sunda menjadi Subjek di ajang perpolitikan Nasional,” tegasnya.
Sekretaris Jenderal AMS Ir. Denda A. Pranamanggala mengatakan suku Sunda sebagai suku bangsa terbesar kedua di Indonesia ingin mempunyai pemimpin tingkat Nasional yang berasal dari Sunda.
“Harapan rakyat Jawa Barat itu, sebagai masyarakat dengan suku bangsa terbesar kedua di Indonesia, ingin punya pemimpin di tingkat nasional. Kita akan mendorong tokoh-tokoh yang dirasa layak untuk masuk dalam bursa calon Wakil Presiden.”
Senada dengan Ketua Umum dan Sekjen AMS, Prof. Dr. Yuddy Crisnandi sangat sepakat dan mengapresiasi sikap jajaran Pengurus Pusat AMS yang terkenal dengan motonya menjaga paku sarakan (tanah air, red).
“Spiritnya saya sama dengan yang dikemukakan oleh jajaran Pengurus Pusat AMS, ‘nanjeur di Nusantara mapag di buana’. Saat ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi Ki Sunda Makalangan,” katanya.
Selama ini orang Sunda selalu menjadi objek dalam perpolitikan Indonesia dan yang sangat menggembirakan sekarang ini ada keinginan dari orang Sunda untuk menjadi subjek dalam ajang perpolitikan di Indonesia.
“Sudah saatnya orang Sunda memiliki sikap di kedepankan dan posisi politik yang jelas dalam menentukan pilihannya pada Pilpres 2019 mendatang. Seyogyanya masyarakat Sunda yang diwakili oleh AMS berkirim surat kepada para Calon Presiden yang akan maju pada 2019 mendatang dengan syarat apa yang akan diperjuangkan untuk Jawa Barat, khususnya orang Sunda.”
Jika sikap masyarakat Sunda yang berpegang teguh kepada ‘kukuh kana jangji’ di jedepankan, insyaallah masyarakat Sunda akan menjadi penentu dalam perpolitikan Nasional. (sumarsono)